Presiden Brasil, Dilma Rousseff menggebrak acara launching di kota Belo Horizonte itu dengan mengumumkan investasi infrastruktur baru dan kembali berjanji bahwa Brasil akan siap, meski menghadapi berbagai masalah.
"Investasi di bidang infrastruktur adalah cara untuk mengatakan tidak kepada krisis internasional yang mempengaruhi negara-negara di zona Eropa dan Amerika Serikat," kata Rousseff, yang didampingi duta Piala Dunia Brasil, Pele, seperti disitat Supersport, Sabtu (17/9/2011).
Harian Brasil O Globo mencatat dalam 1.000 hari kedepan, Brasil harus menyelesaikan 52 infrastruktur besar, 12 stadion dan mengubah beberapa undang-undang dalam rangka menyukseskan Piala Dunia dan melakukan seleksi tim Selecao.
Sebelumnya FIFA, menyatakan kekhawatiran baru atas kondisi persiapan Brasil. “Sejujurnya, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, yang normal dengan 1.000 hari menjelang kick-off pada 12 Juni 2014,” kata sekretaris jenderal FIFA Jerome Valcke.
"Sangat penting bahwa kita harus bergerak cepat sekarang dan bekerja sama dengan pemerintah dan kota-kota tuan rumah untuk membuat semuanya terlaksana. Dan kita tidak berbicara tentang stadion saja, tetapi juga tentang semua infrastruktur di seluruh negeri seperti kapasitas bandara, transportasi umum, akomodasi untuk membuat Piala Dunia di Brasil tak terlupakan."
Pemerintah Brasil berjanji bahwa semua stadion akan siap pada waktunya. Sembilan dari 12 stadion sedang direnovasi atau dibangun akan selesai pada Desember 2012. Hanya saja pekerjaan merenovasi sejumlah bandara belum dimulai.
Brasil membutuhkan lebih dari USD11 miliar untuk memperbaiki jalan, meningkatkan kapasitas hotel, memperkuat keamanan dan mengembangkan jaringan telekomunikasi.
Brasil juga belum mendapat persetujuan dari kongres yang bisa membuat FIFA memiliki kekuatan untuk menyikapi isu seperti perlindungan merek dagang dan simbol-simbol yang berkaitan dengan hak Piala Dunia, sponsor serta siaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar