Memaknai kehidupan dunia sebagai sebuah perjalanan, mirip-mirip dengan
melakukan sebuah perjalanan ke suatu tempat. Tentu sebelum berangkat
kita berharap semuanya lancar sampai tujuan. Tapi terkadang ada saja
kejadian dalam perjalanan yang tidak sesuai dengan harapan atau tidak
pernah terduga sebelumnya. Bisa menyenangkan tapi bisa juga mengecewakan
atau menyakitkan. Hal-hal yang menyenangkan mungkin tidak akan menjadi
masalah, tapi tidak jarang yang terjadi adalah hal-hal yang
mengecewakan, apakah itu karena kesalahan sendiri atau murni cobaan
hidup, musibah, gangguan, dan lain-lain.
Kenyataannya, perjalanan hidup tidak selalu menyenangkan, tidak
selamanya senang dan bahagia. Terkadang hari ini sangat memuaskan, tapi
besoknya tiba-tiba berubah menjadi menjengkelkan, hari ini penuh senyum
dan tawa, besoknya bisa berubah drastis menjadi marah, sedih dan
tangis.
Adakah perjalan hidup tanpa halangan dan masalah? Adakah manusia yang terus menerus hidup dalam kesenangan?
Mungkin memang seperti itulah hidup, perjalanan yang berliku dan penuh
warna dan berlaku untuk semua manusia dan perbuatan, manusia baik
ataupun manusia jahat, perbuatan baik atau perbuatan buruk, tidak ada
yang luput dari ujian perjalanan hidup. Berbuat baik saja tidak menjamin
dinilai baik oleh sesama manusia.
Seorang Pembimbing Rohani saya pernah mengatakan: "Di dunia ini, tidak ada keadilan mutlak,
keadilan yang ada hanyalah keadilan relatif. Keadilan yang mutlak itu
hanya milik Allah. Selama Anda masih hidup di dunia ini, mustahil Anda
bisa memenuhi rasa keadilan manusia lainnya."
Inilah perjalanan hidup dunia, perbuatan baik bisa saja dinilai salah,
yang salah bisa dianggap baik dan benar, tergantung manusia siapa yang
menilai.
Jika hidup ini perjalanan, maka sudah tentu ada tujuan dan muaranya. Ke
sanalah setiap kita bermuara. Apapun yang terjadi dalam perjalanan hidup
ini, hidup tetap berjalan hingga mencapai tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar