Gua Natal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suasana kelahiran Yesus di Betlehem. Dalam bahasa Perancis, gambaran adegan kelahiran Yesus ini disebut crèche yang juga berarti "palungan". Di Italia, disebut presepe; di Spanyol dan negara-negara berbahasa Spanyol, seperti di Amerika Latin dan Meksiko, gambaran ini disebut Belen (dari Betlehem, nacimiento atau pesebre (dari bahasa Katalan).
Gua Natal dibuat oleh orang Kristen dalam dua dimensi (gambar, lukisan, ikon,
dll.) atau tiga dimensi (patung atau karya seni tiga dimensi lainnya),
yang biasanya memperlihatkan Yesus yang berada di dalam sebuah palungan.
Yusuf dan Maria di dalam sebuah kandang (atau gua), yang digunakan untuk menaruh ternak. Seekor keledai dan sapi
menemani mereka, dan Bayi Yesus diletakkan di palungan tidak saja
dibutuhkan oleh hewan, melainkan juga merujuk kepada Yesaya: "Lembu
mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang
disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya." (Yesaya 1:3).
Gua Natal kadang-kadang juga dilengkapi dengan orang majus, gembala, malaikat dan Bintang Betlehem. Gua Natal yang tradisional yang memperlihatkan para gembala dan orang majus bersama-sama jelas tidak menggambarkan cerita Alkitab secara persis, karena orang-orang majus tiba jauh belakangan {Lukas 2:7-16).
Pada masa Natal Gua Natal diciptakan dan dikeluarkan di rumah-rumah, keluarga, gereja, dan taman-taman oleh orang-orang Katolik, dan juga Protestan.
Untuk masa Natal, dua perhiasan Gua Natal dipamerkan di Vatikan. Yang
pertama diletakkan di dalam Basilika Vatikan. Yang kedua ditempatkan di
Piazza San Pietro di depan pohon Natal, yang diciptakan oleh Santo Vincent Pallotti.
Meskipun St. Fransiskus dari Assisi
dianggap sebagai pencipta Gua Natal dalam tiga dimensi, sebelumnya
sudah ada gambar-gambar dan lukisan-lukisan tentang hal ini. Tradisi ini
dibawa ke Spanyol dari Napoli pada masa pemerintahan Charles III dari Spanyol.
Di Provence, di Perancis Selatan, suasana kelahiran Yesus kadang-kadang dibuat dengan ratusan patung kecil dari tanah liat yang dicat, yang disebut santons. Mereka mewakili semua pekerjaan dan profesi tradisional dari Provence lama. Karena nilai budayanya, santons sering dikoleksi sebagai benda-benda seni atau kerajinan tangan, meskipun misalnya mereka tidak digunakan di palungan.
Di Meksiko dan bagian-bagian tertentu di Amerika Tengah, ada tradisi untuk membangun Gua Natal pada 16 Desember, hari pertama dari La Posada. Di Kolombia hiasan Natal, termasuk pesebre dan the pohon Natal, dipasang pada 8 Desember, hari raya yang dikenal sebagai dia de las velitas (hari lilin).
Menurut tradisi, Gua Natal ini sedikit demi sedikit ditambahkan hari demi hari. Bayi Yesus baru diletakkan di tempatnya pada 24 Desember dan pada hari-hari berikutnya diletakkanlah para gembala. Orang majus baru ditambahkan ke Gua Natal ini pada 6 Januari, pada hari raya Epifani. Gua Natal ini baru dibongkar pada 2 Februari, yaitu hari Candlemas, yang menandai berakhirnya musim Epifani. Di Amerika Latin, Gua Natal ini dibongkar pada 15 Januari,
ketika musim libur berakhir dan sekolah-sekolah dan
perusahaan-perusahaan bersiap-siap untuk memulai kesibukannya kembali
pada hari pertama Februari.
Di beberapa tempat di Spanyol, seperti misalnya Parets del Vallès, dibangun Gua Natal yang besar di dalam ruangan. Ukuran luasnya bisa mencapai 280 m², dibuat dengan lebih dari 12.000 kg pasir, 3.000 kg bebatuan, 1.500 kg gabus, dan lebih dari 800 patung. Digunakan pula efek cahaya, aliran sungai, hujan, musik, dan otomaton untuk memberikan gambaran yang realistis.
Selamat membaca......
Jumat, 23 Desember 2011
Sejarah Pohon Natal
Kebiasaan memasang pohon Natal sebagai dekorasi
dimulai dari Jerman. Pemasangan pohon Natal yang umumnya dari pohon
cemara, atau mengadaptasi bentuk pohon cemara, itu dimulai pada abad
ke-16.
Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai
wilayah termasuk Amerika, mereka pun kerap memasang cemara yang
tergolong pohon evergreen untuk dekorasi Natal di dalam rumah. Dari
catatan yang ada, orang Jerman di Pennsylvania Amerika Serikat memajang
pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830-an.
Pohon
Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab ini hanya
merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan
menjadi saksi yang indah bagi orang lain “evergreen”. Pohon Natal
(cemara) ini juga melambangkan “hidup kekal”, sebab pada umumnya di
musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara
selalu hijau daunnya.
Pemasangan pohon cemara,
baik asli maupun yang terbuat dari plastik, di tengah kota atau di
tempat-tempat umum pun menjadi pemandangan biasa menjelang Natal. Salah
satu yang terbesar adalah pohon yang ada di RockefellerCenter di 5th
Avenue New York Amerika Serikat.
Legenda
Ada beberapa legenda/cerita yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri mengenai asal mula pohon natal.
Ada beberapa legenda/cerita yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri mengenai asal mula pohon natal.
Pengalaman “supranatural” Santo Bonifacius
Menurut
sebuah legenda, ada seorang rohaniawan Inggris bernama Santo Bonifacius
yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis. Suatu hari dalam
perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang yang akan
mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak. Untuk
menghentikan perbuatan jahat mereka, secara ajaib St. Boniface
merobohkan pohon oak tersebut dengan pukulan tangannya. Setelah kejadian
yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang roboh tumbuhlah
sebuah pohon cemara.
Martin Luther dan pohon cemaranya
Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.
Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.
Kontroversi
Terlepas dari kebenaran kisah-kisah di atas, hingga hari ini pemasangan Pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Bagi orang-orang yang tidak berkenan dengan pohon Natal, mengisahkan bahwa pada zaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25 Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Demikian pula hari Minggu adalah hari untuk menyembah dewa matahari sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau Sonntag. Perlu diketahui juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa matahari orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa matahari Horus dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember.
Terlepas dari kebenaran kisah-kisah di atas, hingga hari ini pemasangan Pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Bagi orang-orang yang tidak berkenan dengan pohon Natal, mengisahkan bahwa pada zaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25 Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Demikian pula hari Minggu adalah hari untuk menyembah dewa matahari sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau Sonntag. Perlu diketahui juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa matahari orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa matahari Horus dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember.
Maka dari itu ada aliran-aliran gereja
tertentu yang mengharamkan tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap
ini sebagai pemujaan dewa matahari. Pemasangan pohon itu dianggap
sebagai bentuk penyembahan berhala. Reaksi penolakan itu bahkan awalnya
sempat diwarnai keputusan pemerintah Jerman untuk mendenda siapa pun
yang memasang pohon cemara sebagai pohon Natal.
Hal
itu mulai berubah, saat gambar Ratu Victoria dari Inggris, Pangeran
Albert dari Jerman, dan anak-anaknya dengan latar pohon cemara,
diilustrasikan di London News. Karena sosok Victoria yang sangat
populer, pemuatan gambar itu di media massa pun membuat pohon cemara
menjadi pilihan lazim sebagai pohon Natal.
Tradisi
Setelah masyarakat AS mengikuti jejak Inggris menggunakan pohon cemara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, duniakita.info industri pun semakin berkembang dan merambah ke berbagai negara. Termasuk industri berbagai hiasan pohon Natal seperti bola-bola yang digantung, pernak-pernik Santa Claus, tinsel (semacam tali berumbai yang dililitkan ke pohon), dan lainnya.
Setelah masyarakat AS mengikuti jejak Inggris menggunakan pohon cemara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, duniakita.info industri pun semakin berkembang dan merambah ke berbagai negara. Termasuk industri berbagai hiasan pohon Natal seperti bola-bola yang digantung, pernak-pernik Santa Claus, tinsel (semacam tali berumbai yang dililitkan ke pohon), dan lainnya.
Karena penggunaan pohon
cemara merupakan tradisi Eropa, ekspresi sukacita yang dilambangkan
dengan berbagai dekorasi itu berbeda-beda di setiap negara. Indonesia
dan Filipina menjadi negara yang sangat terpengaruh tradisi Eropa itu
sampai akhirnya para umat Kristen membeli pohon buatan tapi yang penting
berbentuk cemara.
Di Afrika Selatan keberadaan
pohon Natal bukanlah sesuatu yang umum. Sementara masyarakat India,
lebih memilih pohon mangga dan pohon pisang.
Selamat Membaca......
Kamis, 01 Desember 2011
Bagaikan Kapal di Tengah Laut Bebas
Hari ini, ada banyak persoalan yang menimpa
kehidupan anak-anak Tuhan. Ada yang kecewa karena dimarahi oleh atasan,
kecewa karena tidak sepaham dengan pasangan, marah karena sesuatu hal.
Semua itu terjadi karena kita masih belum bisa menguasai diri kita
sendiri, karena kita masih dikendalikan oleh egoism yang sangat
berlebihan.
Sebenarnya, hidup kita dimuka bumi ini ibarat sebuah kapal di tengah lautan bebas. Kadang melaju dengan cepat, lambat dan perlahan sesuai dengan kendali dari nakhoda. Ketika ombak besar datang (masalah besar) menimpa kapal,maka nakhoda akan berusaha untuk agar jangan sampai tenggelam dan membentur karang.
Kehidupan kita seperti diibaratkan sebuah kapal tadi, tidak akan bisa bertahan dengan baik jika kita tidak mengundang Tuhan Yesus sebagai nakhodanya. Kalau sudah Tuhan yang menjadi nakhoda dalam hidup kita, percayalah bahwa hidup kita akan dikendalikannya seturut dengan firman-Nya. Kadang-kadang, kita merasa hebat dan tak perlu mengundang Tuhan hadir dalam setiap gerak langkah kita. Akan tetapi, ketika kapal terbentur karang, maka penumpang akan panik dan berlarian tak tentu arah. Sama halnya dengan kita, ketika masalah datang baru kita sadar kalau hanya mengandalkan kekuatan sendiri saja tidak akan bisa melampaui satu persolan.
Bagaimana mungkin kita bisa melangkah ke tangga ke empat dan ke lima kalau tangga pertama saja belum kita lalui? Manusia cenderung rakus dan ingin menang sendiri dalam banyak hal. Berbisnis, manusia sering serakah dan menggunakan cara-cara kotor. Politik, manusia sering memutarbalikkan fakta yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Kesalahan yang sudah jelas terlihat oleh mata, bisa ditutup-tutupi menjadi sebuah pembenaran.
Dunia tempat kita berpijak makin dijejali dengan persoalan-persoalan hidup yang makin kompleks. Ini sejalan dengan hasil eksplorasi manusia atas alam semesta yang dikenal sebagai pengetahuan. Namun, jauh sebelum manusia mencapai kemajuan dalam banyak hal seperti sekarang, Tuhan telah menetapkan patokan tentang bagaimana orang beriman menjejakkan kaki di kehidupan ini.
Melalui pemazmur Tuhan mengajar tentang jalan kehidupan yang seharusnya ditempuh orang percaya. Caranya adalah dengan mengambil keputusan untuk tidak berjalan di jalan orang fasik, tidak berdiri di jalan orang berdosa dan tidak duduk di kumpulan orang-orang pencemooh.
Seorang nakhoda kapal juga tidak bisa mengambil keputusan dengan sembrono atau ragu-ragu. Nakhoda harus yakin bahwa jalan yang harus dilalui kapal yang dikemudikannya adalah jalan yang benar. Tuhan Yesus meminta murid-murid-Nya melewati jalan sempit yang membawa kita pada kehidupan. Kebalikan dari jalan sempit adalah jalan lebar namun berujung pada kebinasaan. Untuk menapaki jalan sempit memang tidak senyaman melalui jalan yang lebar. Sama halnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak semua hari yang kita lalui mulus-mulus saja tanpa ada gejolak, pasti ada hari-hari yang melelahkan dan sangat menyengsarakan. Kita tinggal memilih mau lewat jalan yang sempit atau jalan yang lebar.
Dalam Mazmur 25 : 8-10 "Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat, Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalanNya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya dan peringatan-peringatanNya."
Sebenarnya, kita semua sadar kalau dalam melakukan sesuatu yang melanggar hukum pasti ada penolakan dalam hati. Hanya saja, pembenaran terhadap kesalahan seringkali lebih kuat dan menguasai kita untukt tetap melanggar perintah Tuhan. Tuhan selalu mengingatkan kita ketika kita mulai membelokkan jalanNya.
Ingat saja apa kata firman Tuhan dalam Ulangan 28 : 9 "TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya."
Seperti diceritakan di awal Renungan ini, bahwa hidup kita bagaikan kapal yang berada di tengah laut bebas. Apabila nakhodanya benar-benar mengendalikan kapal dengan cara Tuhan, maka kita akan selamat. Walau badai dan gelombang datang, kapal akan tetap berlayar dan bergerak melampaui badai dan ombak besar sekalipun. Ketika kita berhasil menguasai diri kita sendiri dan keluar dari badai besar, masalah besar, percayalah bahwa pertolongan Tuhan selalu ada beserta kita.
Firman Tuhan dari I Petrus 3 : 12 mengatakan, "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
Minta selalu petunjuk Tuhan ketika akan melakukan sesuatu hal. Ada 24 jam satu hari kita lalui, sekitar 8 jam waktu kita bekerja di kantor. Sisanya, kita bisa bersama-sama dengan keluarga. Berkumpul dan bersekutu membaca firman Tuhan, sharing firman Tuhan dengan sesama seiman. Berdoalah dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Dalam setiap langkah kehidupan kita di muka bumi ini, kita harus tetap meminta pertolongan Tuhan lewat doa dan pujian.
Injil Matius dari pasal 6 : 5 sampai 6 menuliskan "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Sebenarnya, hidup kita dimuka bumi ini ibarat sebuah kapal di tengah lautan bebas. Kadang melaju dengan cepat, lambat dan perlahan sesuai dengan kendali dari nakhoda. Ketika ombak besar datang (masalah besar) menimpa kapal,maka nakhoda akan berusaha untuk agar jangan sampai tenggelam dan membentur karang.
Kehidupan kita seperti diibaratkan sebuah kapal tadi, tidak akan bisa bertahan dengan baik jika kita tidak mengundang Tuhan Yesus sebagai nakhodanya. Kalau sudah Tuhan yang menjadi nakhoda dalam hidup kita, percayalah bahwa hidup kita akan dikendalikannya seturut dengan firman-Nya. Kadang-kadang, kita merasa hebat dan tak perlu mengundang Tuhan hadir dalam setiap gerak langkah kita. Akan tetapi, ketika kapal terbentur karang, maka penumpang akan panik dan berlarian tak tentu arah. Sama halnya dengan kita, ketika masalah datang baru kita sadar kalau hanya mengandalkan kekuatan sendiri saja tidak akan bisa melampaui satu persolan.
Bagaimana mungkin kita bisa melangkah ke tangga ke empat dan ke lima kalau tangga pertama saja belum kita lalui? Manusia cenderung rakus dan ingin menang sendiri dalam banyak hal. Berbisnis, manusia sering serakah dan menggunakan cara-cara kotor. Politik, manusia sering memutarbalikkan fakta yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Kesalahan yang sudah jelas terlihat oleh mata, bisa ditutup-tutupi menjadi sebuah pembenaran.
Dunia tempat kita berpijak makin dijejali dengan persoalan-persoalan hidup yang makin kompleks. Ini sejalan dengan hasil eksplorasi manusia atas alam semesta yang dikenal sebagai pengetahuan. Namun, jauh sebelum manusia mencapai kemajuan dalam banyak hal seperti sekarang, Tuhan telah menetapkan patokan tentang bagaimana orang beriman menjejakkan kaki di kehidupan ini.
Melalui pemazmur Tuhan mengajar tentang jalan kehidupan yang seharusnya ditempuh orang percaya. Caranya adalah dengan mengambil keputusan untuk tidak berjalan di jalan orang fasik, tidak berdiri di jalan orang berdosa dan tidak duduk di kumpulan orang-orang pencemooh.
Seorang nakhoda kapal juga tidak bisa mengambil keputusan dengan sembrono atau ragu-ragu. Nakhoda harus yakin bahwa jalan yang harus dilalui kapal yang dikemudikannya adalah jalan yang benar. Tuhan Yesus meminta murid-murid-Nya melewati jalan sempit yang membawa kita pada kehidupan. Kebalikan dari jalan sempit adalah jalan lebar namun berujung pada kebinasaan. Untuk menapaki jalan sempit memang tidak senyaman melalui jalan yang lebar. Sama halnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak semua hari yang kita lalui mulus-mulus saja tanpa ada gejolak, pasti ada hari-hari yang melelahkan dan sangat menyengsarakan. Kita tinggal memilih mau lewat jalan yang sempit atau jalan yang lebar.
Dalam Mazmur 25 : 8-10 "Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat, Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalanNya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya dan peringatan-peringatanNya."
Sebenarnya, kita semua sadar kalau dalam melakukan sesuatu yang melanggar hukum pasti ada penolakan dalam hati. Hanya saja, pembenaran terhadap kesalahan seringkali lebih kuat dan menguasai kita untukt tetap melanggar perintah Tuhan. Tuhan selalu mengingatkan kita ketika kita mulai membelokkan jalanNya.
Ingat saja apa kata firman Tuhan dalam Ulangan 28 : 9 "TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya."
Seperti diceritakan di awal Renungan ini, bahwa hidup kita bagaikan kapal yang berada di tengah laut bebas. Apabila nakhodanya benar-benar mengendalikan kapal dengan cara Tuhan, maka kita akan selamat. Walau badai dan gelombang datang, kapal akan tetap berlayar dan bergerak melampaui badai dan ombak besar sekalipun. Ketika kita berhasil menguasai diri kita sendiri dan keluar dari badai besar, masalah besar, percayalah bahwa pertolongan Tuhan selalu ada beserta kita.
Firman Tuhan dari I Petrus 3 : 12 mengatakan, "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
Minta selalu petunjuk Tuhan ketika akan melakukan sesuatu hal. Ada 24 jam satu hari kita lalui, sekitar 8 jam waktu kita bekerja di kantor. Sisanya, kita bisa bersama-sama dengan keluarga. Berkumpul dan bersekutu membaca firman Tuhan, sharing firman Tuhan dengan sesama seiman. Berdoalah dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Dalam setiap langkah kehidupan kita di muka bumi ini, kita harus tetap meminta pertolongan Tuhan lewat doa dan pujian.
Injil Matius dari pasal 6 : 5 sampai 6 menuliskan "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
“Follow Me”
Panggilan Tuhan adalah panggilan yang pertama kali Yesus
tujukan buat murid-Nya dua ribu tahun yang lalu. Panggilan ini masih tetap
relevan dan menggema bagi kita karena Yesus terus mengajak kita untuk
mengikuti-Nya,”Follow Me”, "Ikutlah Aku"..
Dalam bahasa Yunani, “Follow Me” itu
sebenarnya dipakai tiga kata, “Datang, Ikutlah Aku”. Dari kata ini saya melihat
ada empat makna :
Pertama, panggilan ini datang dari
Yesus. Intinya, panggilan itu inisiatifnya
berasal dari Tuhan. Jelas sekali bukan kita yang mencari Tuhan, buka kita yang
mendatangi Dia tetapi Yesuslah yang mencari kita, Dialah yang mendatangi kita
dan berkata,”Datanglah, Ikutlah Aku”.
Simon tidak mengundang atau
memanggil Yesus tetapi Yesus berinisiatif datang di tengah kesibukannya untuk
memanggil dia dan saudaranya Andreas.
Dalam pemuridan orang Yahudi,
muridlah yang mencari Rabi atau guru bukan Rabi atau guru yang mencari murid.
Tidak ada catatan Rabi mencari murid dalam literature Rabi Yahudi. Tapi Yesus
berbeda, Dia sendiri yang berinisiatif dan secara pribadi memanggil murid-Nya.
Ini pula yang terjadi pada kita.
Yesuslah yang mencari kita bukan kita yang mencari Dia. Yesuslah yang memilih
kita bukan kita yang memilih Dia. Dia mencari kita dan menemukan kita. Dia
melihat kita dan memanggil nama kita.
Kedua, panggilan Tuhan simpel dan
jelas. Ikutlah Aku. Tuhan tidak memberikan
suatu petunjuk yang rumit bagi Petrus tapi panggilan-Nya singkat, jelas dan
padat. Tuhan tidak berkata,”Ikuti jalan ini, lurus, belok kiri ada tikungan
belok kanan lalu ada perempatan belok kanan bla, bla, bla…Nah di situ kalian
akan menjumpai pohon ara yang gede. Nah Aku tunggu kalian di situ ya...."
Tuhan tidak mempersulit murid-Nya,
Dia menyampaikan suatu panggilan yang sederhana yang untuk seorang nelayan
Galileapun sangat mengerti. Panggilan Tuhan ini sederhana dan ditujukan buat
semua kalangan dari muda sampai lansia, besar kecil dan dari berbagai latar
belakang. Ini suatu perintah dan sekaligus bahasa yang bisa dimengerti oleh
semua orang.
Ketiga, ikutlah Aku berarti suatu
usaha untuk melangkah mengikuti Yesus, dekat dengan Yesus, berjalan bersama
Yesus.
Ikut Tuhan berarti kita tidak
mendahului langkah Tuhan atau mengikut Tuhan dari jauh tapi mengikut dari
dekat, bersama Tuhan. Ada suatu kata dalam bahasa Jawa yang menggambarkan
dengan dalam apa artinya mengikuti Yesus yaitu 'ngintil'. Ngintil adalah
gambaran anak kecil yang terus memegang baju ibunya, tidak mau lepas tetapi
terus mengikuti kemana ibunya pergi. Gambaran inilah yang harusnya kita miliki,
berpegang pada Tuhan dan tidak mau lepas sedikitpun dari Tuhan. Bergantung
sepenuhnya kepada Tuhan dan tidak meninggalkan Tuhan, itulah makna "Ikut
Yesus" yang ssungguhnya.
Kita mengikut Tuhan saat ini dengan
iman, apakah kita terus mengikuti Tuhan secara konsisten? Apakah kita selalu
berusah dekat berjalan bersama Tuhan?
Keempat, ikut Tuhan berarti ada
perubahan. Petrus dan Andreas secara spontan meninggalkan jala dan perahu
mereka. Inilah perubahan. Ikut Tuhan berarti mengambil langkah, mengambil
tindakan. Merespon panggilan Tuhan dengan sikap dan tindakan inilah yang
menjadikan kita murid. Mendengar saja tidak cukup tapi respon itulah yang
diinginkan Tuhan.
Perubahan selanjutnya adalah mereka
meninggalkan jala dan perahu mereka. Ikutlah Aku menunjukkan suatu perubahan
yaitu pemisahan, ada hal yang harus kita lepaskan untuk mengikut Dia. Ada
kebiasaan lama, ada sifat lama kita yang harus kita tinggalkan agar kita bisa
melangkah tanpa hambatan, tanpa menoleh terus kepada hidup dan keinginan kita
yang lama.
Ikut Tuhan berarti ada perubahan
yaitu kita dipanggil menjadi penjala manusia. Artinya menjadi murid untuk
memuridkan orang lain agar mereka juga nantinya mengikut Tuhan, bukan mengikuti
kita.
Tuhan mengubah ata mentansformasi
Petrus dan Andreas sehingga mereka bisa menjadi pemberita Injil, menjadi saksi
Tuhan. Tidak semua kita terpanggil seperti Petrus menjadi seorang Rasul,
pengkhotbah atau gembalai. Pastinya kita semua dipanggil untuk menjadi murid
yang bisa membawa orang lain datang dan mengenal Tuhan.
Sudahkah kita merespon panggilan
Tuhan Yesus,"Follow Me"? Apakah kita sudah menjalani panggilan itu
dengan setia?
Beato Dionysius dan Beato Redemptus Mengabdi sampai mati di tanah misi
Riwayat Hidup
Dionysius a Natitivitate, yang sebelumnya bernama Pierre Berthelot lahir di Honfleur, Perancis pada tahun 1600 sedangkan Redemptus a Cruce, sebelumnya bernama Thomas Rodrgues da Cunha, lahir di Paredes, Spanyol pada tahun 1598. Kata “Redemptus” sendiri dapat diartikan “sebagai yang ditebus”. Keduanya adalah biarawan Karmel dan merupakan martir yang mati di tanah rencong, Aceh, Indonesia pada bulan November 1638 dan diberi gelar sebagai “yang bahagia” atau Beato pada tahun 1900. Pesta Beato Dionysius dan Beato Redemptus dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 1 Desember menurut penanggalan liturgi yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI.
Pierre Berthelot adalah anak seorang dokter yang sekaligus bekerja sebagai seorang nakhoda kapal. Sejak umur 12 tahun Pierre mewarisi darah ayahnya sebagai pelaut dan selalu mengikuti ayahnya berlayar. Pada umur 19 tahun, Pierre muda sudah menjadi seorang pelaut yang ulung. Setelah merasa mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman di bidang kelautan, Pierre kemudian memasuki dinas perusahaan dagang Perancis. Pernah pada suatu masa kapal dagang Perancis yang dinaiki Pierre sampai di Indonesia, tepatnya di Banten, namun karena adanya perselisihan dengan VOC, perusahaan dagang Belanda, maka kedua maskapai perdagangan ini melakukan peperangan sampai akhirnya kapal dagang Pierre dibakar. Perlu diketahui hampir seluruh wilayah Indonesia pada saat itu dikuasai oleh VOC yang didukung oleh Pemerintah Belanda. Dalam bidang kelautan, Pierre sangat berpengalaman dalam hal pembuatan peta laut dan dia juga mahir dalam memberikan petunjuk jalan. Pengalamannya sebagai pelaut yang handal membawanya sampai ke Madagaskar bahkan Sulawesi. Setelah itu Pierre bekerja di angkatan laut Portugis di Goa, India.
Walau Pierre sudah mempunyai kedudukan dan berpengalaman sebagai pelaut pada kapal dagang dan di angkatan laut Portugis, tetapi hal ini tidak membuatnya puas. Pierre pada saat itu masih merasakan bahwa hidupnya hampa dan masih ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya. Ia merasakan ada keresahan dalam dirinya. Hatinya selalu terusik untuk mencari jawaban tersebut. Pierre selalu merenungkan dan mencari apa yang masih kurang dari dirinya dan ia ingin mengetahui dan mencari arti hidup yang sebenarnya bagi dia dan ingin lebih mendalaminya.
Pada tahun 1635, saat berumur 35 tahun, Pierre mendaftarkan diri masuk biara. Ia masuk Biara Karmel di Goa, India. Pada suatu ketika Pemerintah Portugal meminta Pierre yang sudah masuk biara untuk menjadi penunjuk jalan ke Sumatra. Pembesar Karmel pada saat itu setuju dan sekaligus mentahbiskan Pierre menjadi imam. Di biara karmel ini Pierre yang sudah berubah nama menjadi Dionysius a Nativitate bertemu Bruder Redemptus a Cruce, yang adalah bekas tentara Portugis.
Nama Redemptus sebelum masuk di Ordo Karmel adalah Thomas Rodguez da Cunha. Redemptus mempunyai tujuan yang sama dengan Dionysius, yaitu ingin hidup lebih dekat dengan Tuhan. Di dalam biara, pekerjaan Redemptus sangat sederhana, ia harus menjaga pintu biara. Sebagai penjaga pintu Bruder Redemptus adalah seorang biarawan yang bertugas menerima tamu dan selain itu ia juga bekerja sebagai pengajar untuk anak-anak yang tinggal di sekitar biara. Karena begitu besar cintanya kepada Yesus Kristus, Redemptus seringkali tanpa diminta melakukan pekerjaan-pekerjaan berat diluar tugasnya sendiri. Oleh karena itu atasannya kerap melarangnya bekerja di luar batas.
Keutamaan dan Teladan Hidup Beato Dionysius & Beato Redemptus
Ketika Dionysius dan Redemptus yang sudah menjadi frater di Biara Karmel di Goa, India, Raja Goa meminta kepada Kepala Biara untuk menugaskan Dionysius pergi ke Aceh, Indonesia. Saat itu abad ke-17, dan hubungan Kerajaan Goa dengan Kerajaan Aceh sedang tidak baik, sehingga Raja Goa berinisiatif untuk menjalin persahabatan dengan Raja Aceh. Oleh karena Pater Dionysius adalah seorang yang ahli dalam bidang kelautan dan bidang bahasa maka raja meminta Dionysius untuk membantu kerajaan sebagai salah satu tim inti Kerajaan Goa untuk pergi ke Kerajaan Samudera Pasai di Aceh.
Dionysius dan Redemptus adalah pribadi-pribadi yang rendah hati
Sejak menginjak remaja sebagai seorang pelaut yang ulung, Dionysius sudah mewarisi kehidupan keagamaan ayahnya. Dionysius muda sudah mempunyai pribadi yang mengesankan. Ia mempunyai kerendahan hati, kekuatan iman, kemurnian, dan kesediaan untuk berkorban. Demikian juga dengan Redemptus yang selalu dengan rendah hati dan taat menjalankan tugas-tugasnya yang sederhana. Walaupun demikian keduanya menjalankan tugas-tugas yang diembannya dengan penuh syukur. Dionysius tidak malu untuk membersihkan galangan kapal walau nakhoda kapal adalah ayahnya dan demikian juga dengan Redemptus yang menjadi penjaga pintu Biara Karmel. Bagi mereka pekerjaan sekecil apa pun kalau ditujukan untuk kemulian-Nya maka itu akan sangat berarti bagi mereka.
Dionysius dan Redemptus adalah pribadi-pribadi yang berani dan hidup berlandaskan Iman Kristiani
Ketika sudah menjadi biarawan, Dionysius masih beberapa kali menyumbangkan keahliannya untuk Pemerintah Portugal. Biasanya Dionysius membantu di kapal dengan kemahirannya yaitu dengan menggambar peta atau sebagai penunjuk jalan, bahkan kadang-kadang Dionysius mengangkat senjata untuk melawan Kongsi Dagang Belanda di Goa, dan salah satu pertempuran yang pernah dia alami terjadi pada tahun 1636. Dionysius bertemu dengan Redemptus di suatu biara di Goa dan keduanya mempunyai cita-cita yang sama yakni berdua ingin mencari kehidupan yang lebih dekat dengan Tuhan Allah.
Dionysius dan Redemptus sering berpuasa dan mati raga demi meneguhkan niat mereka sebagai tentara Kristus. Pada saat Pater Dionysius ditunjuk menjadi juru bahasa dan pandu laut bagi utusan Kerajaan Goa ke Aceh – Kerajaan Samudra Pasai – maka mengetahui adanya peluang untuk mewartakan karya keselamatan, Bruder Redemptus mengajukan diri untuk menjadi asisten bagi Pater Dionysius. Bagi keduanya pergi diutus ke berbagai tempat untuk mewartakan karya keselamatan sudah tidak menjadi masalah untuk mereka. Pater Dionysius dan Bruder Redemptus sudah tidak lagi memikirkan di mana dan kapan, serta bahaya besar yang akan mereka hadapi. Mereka telah meneladani perbuatan Tuhan Yesus yang tersurat dalam Injil Lukas 9: 58, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Begitu besar keyakinan dan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus karena bagi mereka berdua Yesus Kristus adalah terang dunia. Seperti ditulis dalam Injil Yohanes 5:12b, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Redemptus yang telah mengajukan diri sebagai asisten bagi Dionysius akhirnya disetujui oleh atasannya yang berada di Biara Karmel, di Goa untuk mendampingi Dionysius pergi ke Aceh. Selain mengadakan dan memulai kunjungan persahabatan bagi Kerajaan Goa, salah satu alasan Redemptus pergi ke Aceh adalah bahwa “dia ingin menjadi seorang martir”. Begitu mulia dan beraninya hati Redemptus di dalam menjalankan misinya. Dia tahu bahwa Tuhan akan bersertanya sampai hayat di kandung badan. Selama perjalanan menuju ke Aceh, pihak Belanda yang telah mulai menjajah Indonesia mengadakan pendekatan kepada Sultan Iskandar Thani dan mengatakan bahwa utusan Kerajaan Goa dan utusan Portugis yang terdiri dari 2 orang biarawan dan 60 orang misi “perdamaian” tersebut datang ke Aceh hendak meng-katolik-kan Kerjaan Samudera Pasai. Hasutan pihak Belanda ini berhasil. Oleh karenanya setelah mereka tiba di Aceh, Pater Dionysius, Bruder Redemptus, dan 60 orang utusan Kerajaan Goa ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.
Selama sebulan di penjara, Dionysius, Redemptus, dan 60 orang anggota utusan perdamaian dari Kerajaan Goa disiksa. Mereka disiksa agar mau mengingkari iman mereka, iman kepada Yesus Kristus atau iman Katolik. Perjuangan mereka di penjara begitu berat karena siksaan-siksaan yang mereka alami, sampai akhirnya ada beberapa dari anggota utusan yang murtad dan beralih dari agama yang mereka imani, namun yang tetap teguh tetap mengalami siksaan. Mengapa mereka begitu kuat menahan siksaan di penjara? Tidak lain dan tidak bukan karena peneguhan dan pengaruh yang kuat yang diberikan oleh 2 orang rahib dari Biara Karmel ini. Selama di penjara para tawanan ini terus berdoa kepada Tuhan Allah supaya mereka lebih dikuatkan dan tidak beralih dari keyakinan yang mereka imani dan menjadi pengkhianat bagi Kristus.
Setelah satu bulan lamanya akhirnya Sultan Iskandar Thani memberi maklumat hukuman untuk menghukum mati seluruh utusan yang tidak mau pindah dari pengikut Kristus ini. Menurut Dionysius yang ahli bahasa ketika menterjemahkan isi maklumat tersebut kepada para temannya bahwa mereka akan dihukum mati bukan karena berkebangsaan Portugis tetapi karena mereka menganut agama Katolik – pengikut Kristus. Hukuman mati yang akan dilaksanakan adalah membawa seluruh tawanan ke pesisir pantai dan memanah mereka. Sebelum acara hukuman dilaksanakan, Dionysius bersama seluruh tawanan melakukan doa bersama dan mereka memohon kepada Kristus Yesus untuk memaafkan dosa-dosa mereka. Sebagai absolusi terakhir, Dionysius mengeluarkan sebuah salib, dan memberkati teman-temannya satu persatu seraya memberikan semangat kepada mereka untuk tidak mundur karena Kristus Yesus akan memberikan kehidupan kekal kepada mereka dan mereka tidak akan mati dengan sia-sia karena bersedia mengorbankan nyawa mereka untuk Kristus Yesus yang mereka imani. Akhirnya mereka satu persatu mati ditembus oleh anak panah, termasuk juga Redemptus, dan selama proses hukuman mereka terus mengucapkan nama Yesus. Tuhan memang menjanjikan kehidupan yang lebih hakiki bagi, seperti tertulis di dalam Mazmur 31: 6-9: “Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia. Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia, tetapi aku percaya kepada Tuhan. Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku, dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan kakiku di tempat yang lapang.”
Proses hukuman anak panah belum selesai, namun Pater Dionysius belum mati juga, bahkan dia masih dapat memberikan khotbah tentang Kristus Yesus di depan para pengawal kerajaan dan penduduk yang melihat proses hukuman ini. Karena Pater Dionysius tak henti-hentinya berkhotbah maka penduduk makin membencinya, segera pengawal tidak hanya menancapkan tombak dan menghunus pedang untuk membunuh Pater Dionysius, namun seperti ada mujizat karena ada tenaga yang menahan para pengawal sehingga mereka tidak dapat menyentuh Pater Dionysius. Beberapa pengawal akhirnya pergi ke kerajaan untuk memberitahu kepada Raja Iskandar Thani perihal masalah Pater Dionysius dan juga memohon tambahan bantuan. Pater Dionysius mengetahui bahwa Tuhan Yesus Kristus turut campur tangan dalam proses kematiannya, maka dia memohon kepada-Nya untuk dapat mati sebagai martir. Doanya dikabulkan oleh Tuhan, seorang algojo pertama kali memukul kepala Pater Dionysius, kemudian sebuah pedang menebas kepala dan tubuh Pater Dionysius. Seorang martir dari Biara Karmel telah mati dengan tidak sia-sia untuk Kekasih-Nya. “Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!” (Mazmur 116: 16) Seluruh mayat para martir termasuk Pater Dionysius dan Bruder Redemptus kemudian dibuang ke laut namun mayat Pater Dionysius setelah dibuang ke laut kembali lagi ke tempat dia dibunuh pertama kali. Mayatnya kemudian dibuang tidak hanya ke laut tetapi juga ke hutan dan tetap saja mayatnya kembali lagi ke tempat dia terakhir menjadi martir. Tuhan Yesus Kristus Maha Besar karena mayat Pater Dionysius juga tidak membusuk bahkan setelah tujuh bulan. Akhirnya mayatnya dimakamkan di Pulau Dien yaitu pulau pembuangan para tawanan sebelum kemudian diangkat kembali dan untuk terakhir kalinya dimakamkan di Goa, India.
Berdasarkan pada pengalaman iman yang kita dapat dari Pater Dionysius dan Bruder Redemptus, maka kita dapat melihat bahwa mereka berdua mengandalkan pada kekuatan Yesus Kristus, kekuatan yang meneguhkan mereka berdua untuk mengatasi tidak hanya pada masalah horizontal, yaitu bagaimana mereka menghadapi hubungan mereka dengan pribadi-pribadi tetapi juga pada masalah vertikal, yaitu bagaimana mereka berdua mengabdi dan meyakini iman Kristiani mereka. Tidak perlu disangkal lagi bahwa Pater Dionysius dan Bruder Redemptus mempunyai karunia-karunia yang membantu mereka dalam mengatasi masalah berkehidupan dan segala hal yang berhubungan dengan kebajikan yang diekspresikan dari kepribadian mereka yang matang, rendah hati, berani membela kebenaran, mau mengampuni, dan besar hati. Renungan singkat dari Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus mengenai kematian dapat menjadi suatu persembahan yang membuat kemartiran bagi setiap pengikut Kristus Yesus adalah suatu usaha dan pengorbanan yang tidak akan pernah sia-sia: “Dalam hatiku ada ketenangan seperti danau yang teduh atau udara yang cerah; aku tidak mengeluh mengenai kehidupan di dunia ini; hatiku mendambakan air kehidupan kekal. Sebentar lagi maka jiwaku akan meninggalkan bumi, akan berakhirlah masa pembuangannya, akan selesailah perjuangannya. Aku naik ke surga, sampai di tanah air, mendapatkan palma kemenangan! Sebentar lagi aku akan memasuki kediaman para terpilih, aku akan memandang keindahan yang tak pernah ditatap mata manusia, aku akan mendengar lagu selaras yang tak pernah didengar telinga, aku akan merasakan kegembiraan yang tak pernah timbul dalam hati . . . Inilah aku tiba di saat ini. Aku sekuntum bunga yang dipetik Juru Taman sesuka hatiNya. Kita semua adalah bunga yang ditanam di dunia ini dan dipetik Allah pada waktunya: ada yang sedikit lebih dahulu, ada yang kemudian. Suatu hari kita akan bertemu di Firdaus dan merasakan kebahagiaan sejati.” >
Dionysius a Natitivitate, yang sebelumnya bernama Pierre Berthelot lahir di Honfleur, Perancis pada tahun 1600 sedangkan Redemptus a Cruce, sebelumnya bernama Thomas Rodrgues da Cunha, lahir di Paredes, Spanyol pada tahun 1598. Kata “Redemptus” sendiri dapat diartikan “sebagai yang ditebus”. Keduanya adalah biarawan Karmel dan merupakan martir yang mati di tanah rencong, Aceh, Indonesia pada bulan November 1638 dan diberi gelar sebagai “yang bahagia” atau Beato pada tahun 1900. Pesta Beato Dionysius dan Beato Redemptus dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 1 Desember menurut penanggalan liturgi yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI.
Pierre Berthelot adalah anak seorang dokter yang sekaligus bekerja sebagai seorang nakhoda kapal. Sejak umur 12 tahun Pierre mewarisi darah ayahnya sebagai pelaut dan selalu mengikuti ayahnya berlayar. Pada umur 19 tahun, Pierre muda sudah menjadi seorang pelaut yang ulung. Setelah merasa mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman di bidang kelautan, Pierre kemudian memasuki dinas perusahaan dagang Perancis. Pernah pada suatu masa kapal dagang Perancis yang dinaiki Pierre sampai di Indonesia, tepatnya di Banten, namun karena adanya perselisihan dengan VOC, perusahaan dagang Belanda, maka kedua maskapai perdagangan ini melakukan peperangan sampai akhirnya kapal dagang Pierre dibakar. Perlu diketahui hampir seluruh wilayah Indonesia pada saat itu dikuasai oleh VOC yang didukung oleh Pemerintah Belanda. Dalam bidang kelautan, Pierre sangat berpengalaman dalam hal pembuatan peta laut dan dia juga mahir dalam memberikan petunjuk jalan. Pengalamannya sebagai pelaut yang handal membawanya sampai ke Madagaskar bahkan Sulawesi. Setelah itu Pierre bekerja di angkatan laut Portugis di Goa, India.
Walau Pierre sudah mempunyai kedudukan dan berpengalaman sebagai pelaut pada kapal dagang dan di angkatan laut Portugis, tetapi hal ini tidak membuatnya puas. Pierre pada saat itu masih merasakan bahwa hidupnya hampa dan masih ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya. Ia merasakan ada keresahan dalam dirinya. Hatinya selalu terusik untuk mencari jawaban tersebut. Pierre selalu merenungkan dan mencari apa yang masih kurang dari dirinya dan ia ingin mengetahui dan mencari arti hidup yang sebenarnya bagi dia dan ingin lebih mendalaminya.
Pada tahun 1635, saat berumur 35 tahun, Pierre mendaftarkan diri masuk biara. Ia masuk Biara Karmel di Goa, India. Pada suatu ketika Pemerintah Portugal meminta Pierre yang sudah masuk biara untuk menjadi penunjuk jalan ke Sumatra. Pembesar Karmel pada saat itu setuju dan sekaligus mentahbiskan Pierre menjadi imam. Di biara karmel ini Pierre yang sudah berubah nama menjadi Dionysius a Nativitate bertemu Bruder Redemptus a Cruce, yang adalah bekas tentara Portugis.
Nama Redemptus sebelum masuk di Ordo Karmel adalah Thomas Rodguez da Cunha. Redemptus mempunyai tujuan yang sama dengan Dionysius, yaitu ingin hidup lebih dekat dengan Tuhan. Di dalam biara, pekerjaan Redemptus sangat sederhana, ia harus menjaga pintu biara. Sebagai penjaga pintu Bruder Redemptus adalah seorang biarawan yang bertugas menerima tamu dan selain itu ia juga bekerja sebagai pengajar untuk anak-anak yang tinggal di sekitar biara. Karena begitu besar cintanya kepada Yesus Kristus, Redemptus seringkali tanpa diminta melakukan pekerjaan-pekerjaan berat diluar tugasnya sendiri. Oleh karena itu atasannya kerap melarangnya bekerja di luar batas.
Keutamaan dan Teladan Hidup Beato Dionysius & Beato Redemptus
Ketika Dionysius dan Redemptus yang sudah menjadi frater di Biara Karmel di Goa, India, Raja Goa meminta kepada Kepala Biara untuk menugaskan Dionysius pergi ke Aceh, Indonesia. Saat itu abad ke-17, dan hubungan Kerajaan Goa dengan Kerajaan Aceh sedang tidak baik, sehingga Raja Goa berinisiatif untuk menjalin persahabatan dengan Raja Aceh. Oleh karena Pater Dionysius adalah seorang yang ahli dalam bidang kelautan dan bidang bahasa maka raja meminta Dionysius untuk membantu kerajaan sebagai salah satu tim inti Kerajaan Goa untuk pergi ke Kerajaan Samudera Pasai di Aceh.
Dionysius dan Redemptus adalah pribadi-pribadi yang rendah hati
Sejak menginjak remaja sebagai seorang pelaut yang ulung, Dionysius sudah mewarisi kehidupan keagamaan ayahnya. Dionysius muda sudah mempunyai pribadi yang mengesankan. Ia mempunyai kerendahan hati, kekuatan iman, kemurnian, dan kesediaan untuk berkorban. Demikian juga dengan Redemptus yang selalu dengan rendah hati dan taat menjalankan tugas-tugasnya yang sederhana. Walaupun demikian keduanya menjalankan tugas-tugas yang diembannya dengan penuh syukur. Dionysius tidak malu untuk membersihkan galangan kapal walau nakhoda kapal adalah ayahnya dan demikian juga dengan Redemptus yang menjadi penjaga pintu Biara Karmel. Bagi mereka pekerjaan sekecil apa pun kalau ditujukan untuk kemulian-Nya maka itu akan sangat berarti bagi mereka.
Dionysius dan Redemptus adalah pribadi-pribadi yang berani dan hidup berlandaskan Iman Kristiani
Ketika sudah menjadi biarawan, Dionysius masih beberapa kali menyumbangkan keahliannya untuk Pemerintah Portugal. Biasanya Dionysius membantu di kapal dengan kemahirannya yaitu dengan menggambar peta atau sebagai penunjuk jalan, bahkan kadang-kadang Dionysius mengangkat senjata untuk melawan Kongsi Dagang Belanda di Goa, dan salah satu pertempuran yang pernah dia alami terjadi pada tahun 1636. Dionysius bertemu dengan Redemptus di suatu biara di Goa dan keduanya mempunyai cita-cita yang sama yakni berdua ingin mencari kehidupan yang lebih dekat dengan Tuhan Allah.
Dionysius dan Redemptus sering berpuasa dan mati raga demi meneguhkan niat mereka sebagai tentara Kristus. Pada saat Pater Dionysius ditunjuk menjadi juru bahasa dan pandu laut bagi utusan Kerajaan Goa ke Aceh – Kerajaan Samudra Pasai – maka mengetahui adanya peluang untuk mewartakan karya keselamatan, Bruder Redemptus mengajukan diri untuk menjadi asisten bagi Pater Dionysius. Bagi keduanya pergi diutus ke berbagai tempat untuk mewartakan karya keselamatan sudah tidak menjadi masalah untuk mereka. Pater Dionysius dan Bruder Redemptus sudah tidak lagi memikirkan di mana dan kapan, serta bahaya besar yang akan mereka hadapi. Mereka telah meneladani perbuatan Tuhan Yesus yang tersurat dalam Injil Lukas 9: 58, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Begitu besar keyakinan dan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus karena bagi mereka berdua Yesus Kristus adalah terang dunia. Seperti ditulis dalam Injil Yohanes 5:12b, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Redemptus yang telah mengajukan diri sebagai asisten bagi Dionysius akhirnya disetujui oleh atasannya yang berada di Biara Karmel, di Goa untuk mendampingi Dionysius pergi ke Aceh. Selain mengadakan dan memulai kunjungan persahabatan bagi Kerajaan Goa, salah satu alasan Redemptus pergi ke Aceh adalah bahwa “dia ingin menjadi seorang martir”. Begitu mulia dan beraninya hati Redemptus di dalam menjalankan misinya. Dia tahu bahwa Tuhan akan bersertanya sampai hayat di kandung badan. Selama perjalanan menuju ke Aceh, pihak Belanda yang telah mulai menjajah Indonesia mengadakan pendekatan kepada Sultan Iskandar Thani dan mengatakan bahwa utusan Kerajaan Goa dan utusan Portugis yang terdiri dari 2 orang biarawan dan 60 orang misi “perdamaian” tersebut datang ke Aceh hendak meng-katolik-kan Kerjaan Samudera Pasai. Hasutan pihak Belanda ini berhasil. Oleh karenanya setelah mereka tiba di Aceh, Pater Dionysius, Bruder Redemptus, dan 60 orang utusan Kerajaan Goa ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.
Selama sebulan di penjara, Dionysius, Redemptus, dan 60 orang anggota utusan perdamaian dari Kerajaan Goa disiksa. Mereka disiksa agar mau mengingkari iman mereka, iman kepada Yesus Kristus atau iman Katolik. Perjuangan mereka di penjara begitu berat karena siksaan-siksaan yang mereka alami, sampai akhirnya ada beberapa dari anggota utusan yang murtad dan beralih dari agama yang mereka imani, namun yang tetap teguh tetap mengalami siksaan. Mengapa mereka begitu kuat menahan siksaan di penjara? Tidak lain dan tidak bukan karena peneguhan dan pengaruh yang kuat yang diberikan oleh 2 orang rahib dari Biara Karmel ini. Selama di penjara para tawanan ini terus berdoa kepada Tuhan Allah supaya mereka lebih dikuatkan dan tidak beralih dari keyakinan yang mereka imani dan menjadi pengkhianat bagi Kristus.
Setelah satu bulan lamanya akhirnya Sultan Iskandar Thani memberi maklumat hukuman untuk menghukum mati seluruh utusan yang tidak mau pindah dari pengikut Kristus ini. Menurut Dionysius yang ahli bahasa ketika menterjemahkan isi maklumat tersebut kepada para temannya bahwa mereka akan dihukum mati bukan karena berkebangsaan Portugis tetapi karena mereka menganut agama Katolik – pengikut Kristus. Hukuman mati yang akan dilaksanakan adalah membawa seluruh tawanan ke pesisir pantai dan memanah mereka. Sebelum acara hukuman dilaksanakan, Dionysius bersama seluruh tawanan melakukan doa bersama dan mereka memohon kepada Kristus Yesus untuk memaafkan dosa-dosa mereka. Sebagai absolusi terakhir, Dionysius mengeluarkan sebuah salib, dan memberkati teman-temannya satu persatu seraya memberikan semangat kepada mereka untuk tidak mundur karena Kristus Yesus akan memberikan kehidupan kekal kepada mereka dan mereka tidak akan mati dengan sia-sia karena bersedia mengorbankan nyawa mereka untuk Kristus Yesus yang mereka imani. Akhirnya mereka satu persatu mati ditembus oleh anak panah, termasuk juga Redemptus, dan selama proses hukuman mereka terus mengucapkan nama Yesus. Tuhan memang menjanjikan kehidupan yang lebih hakiki bagi, seperti tertulis di dalam Mazmur 31: 6-9: “Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia. Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia, tetapi aku percaya kepada Tuhan. Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku, dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan kakiku di tempat yang lapang.”
Proses hukuman anak panah belum selesai, namun Pater Dionysius belum mati juga, bahkan dia masih dapat memberikan khotbah tentang Kristus Yesus di depan para pengawal kerajaan dan penduduk yang melihat proses hukuman ini. Karena Pater Dionysius tak henti-hentinya berkhotbah maka penduduk makin membencinya, segera pengawal tidak hanya menancapkan tombak dan menghunus pedang untuk membunuh Pater Dionysius, namun seperti ada mujizat karena ada tenaga yang menahan para pengawal sehingga mereka tidak dapat menyentuh Pater Dionysius. Beberapa pengawal akhirnya pergi ke kerajaan untuk memberitahu kepada Raja Iskandar Thani perihal masalah Pater Dionysius dan juga memohon tambahan bantuan. Pater Dionysius mengetahui bahwa Tuhan Yesus Kristus turut campur tangan dalam proses kematiannya, maka dia memohon kepada-Nya untuk dapat mati sebagai martir. Doanya dikabulkan oleh Tuhan, seorang algojo pertama kali memukul kepala Pater Dionysius, kemudian sebuah pedang menebas kepala dan tubuh Pater Dionysius. Seorang martir dari Biara Karmel telah mati dengan tidak sia-sia untuk Kekasih-Nya. “Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!” (Mazmur 116: 16) Seluruh mayat para martir termasuk Pater Dionysius dan Bruder Redemptus kemudian dibuang ke laut namun mayat Pater Dionysius setelah dibuang ke laut kembali lagi ke tempat dia dibunuh pertama kali. Mayatnya kemudian dibuang tidak hanya ke laut tetapi juga ke hutan dan tetap saja mayatnya kembali lagi ke tempat dia terakhir menjadi martir. Tuhan Yesus Kristus Maha Besar karena mayat Pater Dionysius juga tidak membusuk bahkan setelah tujuh bulan. Akhirnya mayatnya dimakamkan di Pulau Dien yaitu pulau pembuangan para tawanan sebelum kemudian diangkat kembali dan untuk terakhir kalinya dimakamkan di Goa, India.
Berdasarkan pada pengalaman iman yang kita dapat dari Pater Dionysius dan Bruder Redemptus, maka kita dapat melihat bahwa mereka berdua mengandalkan pada kekuatan Yesus Kristus, kekuatan yang meneguhkan mereka berdua untuk mengatasi tidak hanya pada masalah horizontal, yaitu bagaimana mereka menghadapi hubungan mereka dengan pribadi-pribadi tetapi juga pada masalah vertikal, yaitu bagaimana mereka berdua mengabdi dan meyakini iman Kristiani mereka. Tidak perlu disangkal lagi bahwa Pater Dionysius dan Bruder Redemptus mempunyai karunia-karunia yang membantu mereka dalam mengatasi masalah berkehidupan dan segala hal yang berhubungan dengan kebajikan yang diekspresikan dari kepribadian mereka yang matang, rendah hati, berani membela kebenaran, mau mengampuni, dan besar hati. Renungan singkat dari Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus mengenai kematian dapat menjadi suatu persembahan yang membuat kemartiran bagi setiap pengikut Kristus Yesus adalah suatu usaha dan pengorbanan yang tidak akan pernah sia-sia: “Dalam hatiku ada ketenangan seperti danau yang teduh atau udara yang cerah; aku tidak mengeluh mengenai kehidupan di dunia ini; hatiku mendambakan air kehidupan kekal. Sebentar lagi maka jiwaku akan meninggalkan bumi, akan berakhirlah masa pembuangannya, akan selesailah perjuangannya. Aku naik ke surga, sampai di tanah air, mendapatkan palma kemenangan! Sebentar lagi aku akan memasuki kediaman para terpilih, aku akan memandang keindahan yang tak pernah ditatap mata manusia, aku akan mendengar lagu selaras yang tak pernah didengar telinga, aku akan merasakan kegembiraan yang tak pernah timbul dalam hati . . . Inilah aku tiba di saat ini. Aku sekuntum bunga yang dipetik Juru Taman sesuka hatiNya. Kita semua adalah bunga yang ditanam di dunia ini dan dipetik Allah pada waktunya: ada yang sedikit lebih dahulu, ada yang kemudian. Suatu hari kita akan bertemu di Firdaus dan merasakan kebahagiaan sejati.” >
Masa Adven dan Makna Lingkaran Adven
Tanggal 27 November 2011 adalah
hari Minggu pertama masa Adven, yang mana terdiri dari 4 hari Minggu dan
hari Minggu terakhir biasanya terpotong oleh jatuhnya hari Natal dimana
pada hari tersebut umat Nasrani merayakan hari Kelahiran Yesus Kristus
(25 Desember).
Persiapan memasuki masa Adven di
Jerman dapat kita rasakan sejak 10 hari yang lalu dimana desa-desa dan
kota-kota dipercantik dengan dekorasi Natal dan lampu warna-warni,
begitu juga dengan rumah-rumah rakyat yang merayakan hari Natal,
dipercantik dengan lampu-lampu yang terpasang mengitari bingkai jendela
dan pernak-pernik lainnya.
Masa
Liturgi Adven menandai masa persiapan rohani umat beriman sebelum
Natal. Adven dimulai pada hari Minggu terdekat sebelum Pesta St. Andreas
Rasul (30 November). Masa Adven berlangsung selama empat hari Minggu
dan empat minggu persiapan, meskipun minggu terakhir Adven pada umumnya
terpotong dengan tibanya Hari Natal.
Masa
Adven mengalami perkembangan dalam kehidupan rohani Gereja. Sejarah
asal-mula Adven sulit ditentukan dengan tepat. Dalam bentuk awalnya,
yang bermula dari Perancis, Masa Adven merupakan masa persiapan
menyambut Hari Raya Epifani, hari di mana para calon dibaptis menjadi
warga Gereja; jadi persiapan Adven amat mirip dengan Prapaskah dengan
penekanan pada doa dan puasa yang berlangsung selama tiga minggu dan
kemudian diperpanjang menjadi 40 hari. Pada tahun 380, Konsili lokal
Saragossa, Spanyol menetapkan tiga minggu masa puasa sebelum Epifani.
Diilhami oleh peraturan Prapaskah, Konsili lokal Macon, Perancis, pada
tahun 581 menetapkan bahwa mulai tanggal 11 November (pesta St. Martinus
dari Tours) hingga Hari Natal, umat beriman berpuasa pada hari Senin,
Rabu dan Jumat. Lama-kelamaan, praktek serupa menyebar ke Inggris. Di
Roma, masa persiapan Adven belum ada hingga abad keenam, dan dipandang
sebagai masa persiapan menyambut Natal dengan ikatan pantang puasa yang
lebih ringan.
Gereja
secara bertahap mulai lebih membakukan perayaan Adven. Buku Doa Misa
Gelasian, yang menurut tradisi diterbitkan oleh Paus St. Gelasius I
(wafat thn 496), adalah yang pertama menerapkan Liturgi Adven selama
lima Hari Minggu. Di kemudian hari, Paus St. Gregorius I (wafat thn 604)
memperkaya liturgi ini dengan menyusun doa-doa, antifon, bacaan-bacaan
dan tanggapan. Sekitar abad kesembilan, Gereja menetapkan Minggu Adven
Pertama sebagai awal tahun penanggalan Gereja. Dan akhirnya, Paus St.
Gregorius VII (wafat thn 1095) mengurangi jumlah hari Minggu dalam Masa
Adven menjadi empat.
Meskipun
sejarah Adven agak “kurang jelas”, makna Masa Adven tetap terfokus pada
kedatangan Kristus (Adven berasal dari bahasa Latin “adventus”, artinya
“datang”). Katekismus Gereja Katolik menekankan makna ganda
“kedatangan” ini: “Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan
lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil
bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus
dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua”
(no. 524).
Oleh
sebab itu, di satu pihak, umat beriman merefleksikan kembali dan
didorong untuk merayakan kedatangan Kristus yang pertama ke dalam dunia
ini. Kita merenungkan kembali misteri inkarnasi yang agung ketika
Kristus merendahkan diri, mengambil rupa manusia, dan masuk dalam
dimensi ruang dan waktu guna membebaskan kita dari dosa. Di lain pihak,
kita ingat dalam Syahadat bahwa Kristus akan datang kembali untuk
mengadili orang yang hidup dan mati dan kita harus siap untuk bertemu
dengannya.
Suatu
cara yang baik dan saleh untuk membantu kita dalam masa persiapan Adven
adalah dengan memasang Lingkaran Adven. Lingkaran Adven merupakan suatu
lingkaran, tanpa awal dan akhir: jadi kita diajak untuk merenungkan
bagaimana kehidupan kita, di sini dan sekarang ini, ikut ambil bagian
dalam rencana keselamatan Allah yang kekal dan bagaimana kita berharap
dapat dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal di kerajaan surga.
Lingkaran Adven terbuat dari tumbuh-tumbuhan segar, sebab Kristus datang
guna memberi kita hidup baru melalui sengsara, wafat dan
kebangkitan-Nya. Tiga batang lilin berwarna ungu melambangkan tobat,
persiapan dan kurban; sebatang lilin berwarna merah muda melambangkan
hal yang sama, tetapi dengan menekankan Minggu Adven Ketiga, Minggu
Gaudate, saat kita bersukacita karena persiapan kita sekarang sudah
mendekati akhir. Terang itu sendiri melambangkan Kristus, yang datang ke
dalam dunia untuk menghalau kuasa gelap kejahatan dan menunjukkan
kepada kita jalan kebenaran. Gerak maju penyalaan lilin setiap hari
menunjukkan semakin bertambahnya kesiapan kita untuk berjumpa dengan
Kristus. Setiap keluarga sebaiknya memasang satu Lingkaran Adven,
menyalakannya saat santap malam bersama dan memanjatkan doa-doa khusus.
Kebiasaan ini akan membantu setiap keluarga untuk memfokuskan diri pada
makna Natal yang sebenarnya.
Secara
keseluruhan, selama Masa Adven kita berjuang untuk menggenapi apa yang
kita daraskan dalam doa pembukaan Misa Minggu Adven Pertama: “Bapa di
surga… tambahkanlah kerinduan kami akan Kristus, Juruselamat kami, dan
berilah kami kekuatan untuk bertumbuh dalam kasih, agar fajar
kedatangan-Nya membuat kami bersukacita atas kehadiran-Nya dan menyambut
terang kebenaran-Nya.
Profil Andik Vermansyah
Nama Lengkap : Andik Vermansyah
Tempat Lahir : Jember
Tanggal Lahir : 23-11-1991
Kebangsaan : Indonesia
Posisi : Gelandang
Bermain di Klub : Persebaya
Prestasi :
- 2008 Perunggu POM ASEAN (Timnas Mahasiswa)
- 2008 Emas PON XVII Kaltim (Jatim)
- 2007 Emas Porprov I (Kota Surabaya)
- 2007 Juara Liga Remaja Regional Jatim (Persebaya U-18
Demikian sekilas mengenai Biodata dari Andik Vermansyah, pemain Surabaya 45 yang ikut membela Timnas Indonesia U-23, di SEA Games 2011.
Tempat Lahir : Jember
Tanggal Lahir : 23-11-1991
Kebangsaan : Indonesia
Posisi : Gelandang
Bermain di Klub : Persebaya
Prestasi :
- 2008 Perunggu POM ASEAN (Timnas Mahasiswa)
- 2008 Emas PON XVII Kaltim (Jatim)
- 2007 Emas Porprov I (Kota Surabaya)
- 2007 Juara Liga Remaja Regional Jatim (Persebaya U-18
Demikian sekilas mengenai Biodata dari Andik Vermansyah, pemain Surabaya 45 yang ikut membela Timnas Indonesia U-23, di SEA Games 2011.
LA Galaxy Berminat, Andik Siap Menuju MLS
Bola.net - Tawaran pelatih LA Galaxy, Bruce Arena pada Andik Vermansah
untuk beruji coba di markas Galaxy ditanggapi gembira oleh penggawa
Persebaya Surabaya ini. Menurut Andik, tawaran ini bak mimpi jadi
kenyataan.
Menurut Andik, seperti dilansir dari situs resmi IPL, mengaku sangat senang apabila tawaran itu nantinya akan terwujud. Pasalnya, menurut pemain kelahiran Jember ini, kesempatan tersebut sangat bagus baginya untuk menimba ilmu dan pengalaman.
"Saya pasti mau. Terus terang meninggalkan keluarga memang agak berat karena doa dan dukungan mereka selama ini. Tapi kalau mendapat tawaran lebih besar daripada klub saya, pasti saya akan mau,” ungkapnya.
Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa Bruce Arena berminat untuk memboyong Andik mengikuti uji coba di Galaxy. Ini merupakan buah permainan apik pemain 20 November ini dalam laga persahabatan antara Indonesia Selection versus LA Galaxy, Rabu (30/11) lalu.
Bagi Andik, ini bukanlah pertama kalinya dia mendapat tawaran untuk bermain di luar negeri. Sebelumnya, dia sudah pernah mendapat tawaran dari klub di Portugal. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Namun bila ada yang menawarinya untuk bermain di luar negeri ia mengaku akan mempertimbangkannya.
Menurut Andik, seperti dilansir dari situs resmi IPL, mengaku sangat senang apabila tawaran itu nantinya akan terwujud. Pasalnya, menurut pemain kelahiran Jember ini, kesempatan tersebut sangat bagus baginya untuk menimba ilmu dan pengalaman.
"Saya pasti mau. Terus terang meninggalkan keluarga memang agak berat karena doa dan dukungan mereka selama ini. Tapi kalau mendapat tawaran lebih besar daripada klub saya, pasti saya akan mau,” ungkapnya.
Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa Bruce Arena berminat untuk memboyong Andik mengikuti uji coba di Galaxy. Ini merupakan buah permainan apik pemain 20 November ini dalam laga persahabatan antara Indonesia Selection versus LA Galaxy, Rabu (30/11) lalu.
Bagi Andik, ini bukanlah pertama kalinya dia mendapat tawaran untuk bermain di luar negeri. Sebelumnya, dia sudah pernah mendapat tawaran dari klub di Portugal. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Namun bila ada yang menawarinya untuk bermain di luar negeri ia mengaku akan mempertimbangkannya.
Inilah Nominasi FIFA World XI 2011
Bola.net - FIFA resmi merilis daftar nominator 55 pemain untuk
FIFA FIFPro World XI 2011. Mereka nantinya akan dipilih untuk sebelas
pemain terbaik FIFA yang akan diumumkan bebarengan dengan pengumuman
FIFA Ballon d'Or di Zurich 9 Januari 2012.
La Liga menyumbangkan pemain terbanyak di daftar nominasi ini dengan 22 pemain. Barcelona menyumbangkan 11 pemain sementara Madrid menyumbangkan 10 pemainnya di daftar ini.
Liga Premier menyumbangkan 12 pemain, tiga di antaranya dari Chelsea yakni Ashley Cole, John Terry, dan Frank Lampard. Sementara Rio Ferdinand dan Wayne Rooney mewakili Manchester United. Liga Premier sebenarnya menyumbangkan 13 pemain, jika saja Edwin van der Sar yang juga ikut tercantum dalam nominasi kiper, tidak buru-buru pensiun.
Nominasi ini akan dipilih melalui voting dari 50,000 pesepak bola profesional seluruh dunia yang berada di bawah FIFPro.
Berikut daftar 55 pemain nominasi The Best XI FIFA 2011:
Penjaga gawang: Gianluigi Buffon (Italia, Juventus), Iker Casillas (Spanyol, Real Madrid), Manuel Neuer (Jerman, Bayern Munich), Victor Valdes (Spanyol, Barcelona), Edwin van der Sar (Belanda, retired, formerly Manchester United).
Belakang: Eric Abidal (France, Barcelona), Dani Alves (Brasil, Barcelona), Ricardo Carvalho (Portugal, Real Madrid), Ashley Cole (Inggris, Chelsea), Patrice Evra (France, Manchester United), Rio Ferdinand (Inggris, Manchester United), Vincent Kompany (Belgium, Manchester City), Philipp Lahm (Jerman, Bayern Munich), Lucio (Brasil, Internazionale), David Luiz (Brasil, Chelsea), Maicon (Brasil, Internazionale), Marcelo (Brasil, Real Madrid), Alessandro Nesta (Italia, AC Milan), Pepe (Portugal, Real Madrid), Gerard Pique (Spanyol, Barcelona), Carles Puyol (Spanyol, Barcelona), Sergio Ramos (Spanyol, Real Madrid), Thiago Silva (Brasil, AC Milan), John Terry (Inggris, Chelsea), Nemanja Vidic (Serbia, Manchester United).
Gelandang: Xabi Alonso (Spanyol, Real Madrid), Gareth Bale (Wales, Tottenham Hotspur), Sergio Busquets (Spanyol, Barcelona), Cesc Fabregas (Spanyol, Barcelona), Andres Iniesta (Spanyol, Barcelona), Kaka (Brasil, Real Madrid), Frank Lampard (Inggris, Chelsea), Nani (Portugal, Manchester United), Mesut Ozil (Jerman, Real Madrid), Andrea Pirlo (Italia, Juventus), Bastian Schweinsteiger (Jerman, Bayern Munich), David Silva (Spanyol, Manchester City), Wesley Sneijder (Belanda, Internazionale), Yaya Toure (Ivory Coast, Manchester City), Xavi (Spanyol, Barcelona).
Penyerang: Lionel Messi (Argentina, Barcelona), Cristiano Ronaldo (Portugal, Real Madrid), Wayne Rooney (Inggris, Manchester Utd), David Villa (Spanyol, Barcelona), Samuel Eto'o (Cameroon, Anzhi), Sergio Aguero (Argentina, Manchester City), Neymar (Brasil, Santos), Didier Drogba (Ivory Coast, Chelsea), Zlatan Ibrahimovic (Sweden, AC Milan), Luis Suarez (Uruguay, Liverpool), Radamel Falcao (Colombia, Atletico Madrid), Edinson Cavani (Uruguay, Napoli), Karim Benzema (France, Real Madrid), Mario Gomez (Jerman, Bayern Munich), Robin van Persie (Belanda, Arsenal).
La Liga menyumbangkan pemain terbanyak di daftar nominasi ini dengan 22 pemain. Barcelona menyumbangkan 11 pemain sementara Madrid menyumbangkan 10 pemainnya di daftar ini.
Liga Premier menyumbangkan 12 pemain, tiga di antaranya dari Chelsea yakni Ashley Cole, John Terry, dan Frank Lampard. Sementara Rio Ferdinand dan Wayne Rooney mewakili Manchester United. Liga Premier sebenarnya menyumbangkan 13 pemain, jika saja Edwin van der Sar yang juga ikut tercantum dalam nominasi kiper, tidak buru-buru pensiun.
Nominasi ini akan dipilih melalui voting dari 50,000 pesepak bola profesional seluruh dunia yang berada di bawah FIFPro.
Berikut daftar 55 pemain nominasi The Best XI FIFA 2011:
Penjaga gawang: Gianluigi Buffon (Italia, Juventus), Iker Casillas (Spanyol, Real Madrid), Manuel Neuer (Jerman, Bayern Munich), Victor Valdes (Spanyol, Barcelona), Edwin van der Sar (Belanda, retired, formerly Manchester United).
Belakang: Eric Abidal (France, Barcelona), Dani Alves (Brasil, Barcelona), Ricardo Carvalho (Portugal, Real Madrid), Ashley Cole (Inggris, Chelsea), Patrice Evra (France, Manchester United), Rio Ferdinand (Inggris, Manchester United), Vincent Kompany (Belgium, Manchester City), Philipp Lahm (Jerman, Bayern Munich), Lucio (Brasil, Internazionale), David Luiz (Brasil, Chelsea), Maicon (Brasil, Internazionale), Marcelo (Brasil, Real Madrid), Alessandro Nesta (Italia, AC Milan), Pepe (Portugal, Real Madrid), Gerard Pique (Spanyol, Barcelona), Carles Puyol (Spanyol, Barcelona), Sergio Ramos (Spanyol, Real Madrid), Thiago Silva (Brasil, AC Milan), John Terry (Inggris, Chelsea), Nemanja Vidic (Serbia, Manchester United).
Gelandang: Xabi Alonso (Spanyol, Real Madrid), Gareth Bale (Wales, Tottenham Hotspur), Sergio Busquets (Spanyol, Barcelona), Cesc Fabregas (Spanyol, Barcelona), Andres Iniesta (Spanyol, Barcelona), Kaka (Brasil, Real Madrid), Frank Lampard (Inggris, Chelsea), Nani (Portugal, Manchester United), Mesut Ozil (Jerman, Real Madrid), Andrea Pirlo (Italia, Juventus), Bastian Schweinsteiger (Jerman, Bayern Munich), David Silva (Spanyol, Manchester City), Wesley Sneijder (Belanda, Internazionale), Yaya Toure (Ivory Coast, Manchester City), Xavi (Spanyol, Barcelona).
Penyerang: Lionel Messi (Argentina, Barcelona), Cristiano Ronaldo (Portugal, Real Madrid), Wayne Rooney (Inggris, Manchester Utd), David Villa (Spanyol, Barcelona), Samuel Eto'o (Cameroon, Anzhi), Sergio Aguero (Argentina, Manchester City), Neymar (Brasil, Santos), Didier Drogba (Ivory Coast, Chelsea), Zlatan Ibrahimovic (Sweden, AC Milan), Luis Suarez (Uruguay, Liverpool), Radamel Falcao (Colombia, Atletico Madrid), Edinson Cavani (Uruguay, Napoli), Karim Benzema (France, Real Madrid), Mario Gomez (Jerman, Bayern Munich), Robin van Persie (Belanda, Arsenal).
Ajang Persiapan Brasil Menuju Piala Dunia
Bola.net - Pelatih timnas Brasil Mano Menezes mengatakan,
juara bertahan Copa America itu akan memanfaatkan event yang digelar di
Argentina bulan depan sebagai persiapan tim jelang Piala Dunia 2014.
Menurut Menezes, Copa America menjadi batu loncatan yang tepat untuk persiapan Selecao meraih mahkota Piala Dunia keenam saat mereka menjadi tuan rumah, tiga tahun mendatang.
"Kami akan menggunakan semua kesempatan di Copa America untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk Piala Dunia," kata Menezes kepada wartawan di Rio de Janeiro seperti dilansir AFP, Selasa (21/6).
Pada laga uji coba terakhir, Brasil meraih hasil kurang meyakinkan setelah hanya mampu menang 1-0 lawan Rumania, pada laga yang menjadi perpisahan untuk mantan top skor Piala Dunia 2002, Ronaldo.
Namun Menezes yang menggantikan Dunga setelah Brasil kalah dari Belanda di Afrika Selatan tahun lalu itu menegaskan dia sedang membangun sebuah tim kuat.
"Kami memiliki dasar yang telah digunakan di sebagian besar pertandingan dan yang akan membentuk tulang punggung tim," kata Menezes mengomentari kekuatan Brasil yang berada satu grup dengan Paraguay dan Ekuador di Copa America.
"Secara teoritis, Paraguay adalah yang terkuat dari tiga tim, tetapi itu tidak berarti tim lain tidak akan menimbulkan masalah," kata Menezes.
"Kita dapat mengatakan Argentina adalah favorit karena mereka bermain di kandang sendiri, sama seperti Brasil yang juga akan menjadi favorit untuk Piala Dunia 2014, teorinya seperti itu," pungkas Menezes.
Menurut Menezes, Copa America menjadi batu loncatan yang tepat untuk persiapan Selecao meraih mahkota Piala Dunia keenam saat mereka menjadi tuan rumah, tiga tahun mendatang.
"Kami akan menggunakan semua kesempatan di Copa America untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk Piala Dunia," kata Menezes kepada wartawan di Rio de Janeiro seperti dilansir AFP, Selasa (21/6).
Pada laga uji coba terakhir, Brasil meraih hasil kurang meyakinkan setelah hanya mampu menang 1-0 lawan Rumania, pada laga yang menjadi perpisahan untuk mantan top skor Piala Dunia 2002, Ronaldo.
Namun Menezes yang menggantikan Dunga setelah Brasil kalah dari Belanda di Afrika Selatan tahun lalu itu menegaskan dia sedang membangun sebuah tim kuat.
"Kami memiliki dasar yang telah digunakan di sebagian besar pertandingan dan yang akan membentuk tulang punggung tim," kata Menezes mengomentari kekuatan Brasil yang berada satu grup dengan Paraguay dan Ekuador di Copa America.
"Secara teoritis, Paraguay adalah yang terkuat dari tiga tim, tetapi itu tidak berarti tim lain tidak akan menimbulkan masalah," kata Menezes.
"Kita dapat mengatakan Argentina adalah favorit karena mereka bermain di kandang sendiri, sama seperti Brasil yang juga akan menjadi favorit untuk Piala Dunia 2014, teorinya seperti itu," pungkas Menezes.
Hasil Perolehan Medali Emas Indonesia (Sea Games 20 November 2011)
Inilah hasil akhir perolehan medali di Sea games 2011 yang ke 26. di dalam 24 cabang olah raga. akhirnya indonesia keluar sebagai juara umum. semoga ini tetap di pertahankan. selamat bagi para atlet-atlet indonesia yang dengan usaha kerasnya membanggakan negara Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Setelah Beckham, Timnas Brasil AKan Didatang ke Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukses mendatangkan La
Galaxy dan Beckham, Mahaka Sport, selaku promotor membidik sesuatu yang
lebih besar dengan rencana mendatangkan Timnas Brasil. Rencana itu
diakuinya sedang dalam penjajakan.
"Brasil sudah kami jajaki, November 2012 nanti mereka ada waktu luang tapi kami belum ketemu harganya. Jika sudah ketemu harga maka masyarakat Indonesia akan kembali menyaksikan tontonan yang lebih menarik," kata kata Direktur Mahaka Sports, Hasani Abdulgani.
"Awalnya kami sempat tidak bisa tidur memikirkan keamanan. Tapi alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik. Ini akan memperbaiki citra Indonesia di luar negeri dengan positif. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama," kata Direktur Mahaka Sports, Hasani Abdulgani.
Soal Beckham yang memiliki niat kembali datang ke Indonesia, Hasani mengaku masih akan memikirkannya. "Ini poin yang positif. Beckham bisa nyaman di Indonesia sudah sangat bagus. Selanjutnya dia bisa memberi rekomendasi ke pemain besar lainnya untuk datang ke Indonesia," katanya.
"Brasil sudah kami jajaki, November 2012 nanti mereka ada waktu luang tapi kami belum ketemu harganya. Jika sudah ketemu harga maka masyarakat Indonesia akan kembali menyaksikan tontonan yang lebih menarik," kata kata Direktur Mahaka Sports, Hasani Abdulgani.
"Awalnya kami sempat tidak bisa tidur memikirkan keamanan. Tapi alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik. Ini akan memperbaiki citra Indonesia di luar negeri dengan positif. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama," kata Direktur Mahaka Sports, Hasani Abdulgani.
Soal Beckham yang memiliki niat kembali datang ke Indonesia, Hasani mengaku masih akan memikirkannya. "Ini poin yang positif. Beckham bisa nyaman di Indonesia sudah sangat bagus. Selanjutnya dia bisa memberi rekomendasi ke pemain besar lainnya untuk datang ke Indonesia," katanya.
Andik & Greg Diajak Trial di LA Galaxy
Ghiboo.com-Permainan yang memukau dari dua pemain Indonesia
Selection Andik Vermansyah dan Greg Nwokolo memberikan kesan buat
pelatih LA Galaxy Bruce Arena.
Mantan pelatih timnas Amerika Serikat tersebut mengaku permainan Andik dan Greg sangat merepotkan pemainnya dan menggangap permainan Indonesia Selection tidak ada kelemahan.
"Indonesia punya permainan yang sangat cepat dan beberapa pemain juga menampilkan permainan yang sangat baik. Pemain nomor 21 (Andik) dan 10 (Greg) sangat bagus. Sangat sulit untuk memenangkan pertandingan ini," ujarnya.
"Saya tidak melihat kekurangan di tim ini. Bek, pemain tengan, dan striker bermain dengan sangat bagus dan mereka juga bermain dengan cepat, itu yang membuat kami kesulitan," lanjutnya.
Bruce Arena juga mengungkapkan jika ia akan mempertimbangkan dua pemain tersebut (Andik dan Greg)untuk diajak untuk trial di LA Galaxy.
Dalam pertandingan semalam, tim Indonesia Selection harus mengaki keunggulan LA Galaxy dengan skot tipis 1-0 lewat gol yang dicetak Robbie Keane.
Mantan pelatih timnas Amerika Serikat tersebut mengaku permainan Andik dan Greg sangat merepotkan pemainnya dan menggangap permainan Indonesia Selection tidak ada kelemahan.
"Indonesia punya permainan yang sangat cepat dan beberapa pemain juga menampilkan permainan yang sangat baik. Pemain nomor 21 (Andik) dan 10 (Greg) sangat bagus. Sangat sulit untuk memenangkan pertandingan ini," ujarnya.
"Saya tidak melihat kekurangan di tim ini. Bek, pemain tengan, dan striker bermain dengan sangat bagus dan mereka juga bermain dengan cepat, itu yang membuat kami kesulitan," lanjutnya.
Bruce Arena juga mengungkapkan jika ia akan mempertimbangkan dua pemain tersebut (Andik dan Greg)untuk diajak untuk trial di LA Galaxy.
Dalam pertandingan semalam, tim Indonesia Selection harus mengaki keunggulan LA Galaxy dengan skot tipis 1-0 lewat gol yang dicetak Robbie Keane.
LA Galaxy Berniat Rekrut Andik Vermansyah?
Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih LA Galaxy tidak menampik jika pemain Indonesia kini menjadi salah satu kandidat untuk bisa memperkuat tim elit Amerika Serikat itu.
Dalam konferensi pers usai pertandingan melawan Indonesia Selection, tadi malam, Bruce Arena sempat mengeluarkan pernyataan menggembirakan.
Kemungkinan besar ia akan mencari pemain Indonesia, jika David Beckham tidak lagi memperkuat LA Galaxy. Artinya, Bruce Arena telah mempersiapkan pemain Indonesia untuk menggantikan Becks.
"If we lose Beckham, maybe we will see Indonesian player," katanya tadi malam. Pernyataan tersebut juga kembali ditayangkan di ESPN News pagi ini.
Sebelumnya, Bruce Arena memuji permainan pemain Indonesia Selection Andik Vermansyah dan Greg Nwokolo. Menurut dia, kedua pemain ini kerap merepotkan pemain belakang LA Galaxy dengan skill individunya.
"Banyak pemain bagus di tim Indonesia Selection. Pemain dengan nomor punggung 21 dan 10 sangat baik," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, permainan Indonesia Selection sangat impresif. Anak asuh Rahmad Darmawan ini diakui sangat memberikan perlawanan yang tangguh.
"Ini bukan pertandingan mudah bagi kami melawan mereka," terangnya.
Bahkan ia memuji keseimbangan Indonesia Selection dalam bermain. Penyerangan yang baik dan tajam ditopang dengan koordinasi pertahanan yang solid. "Di lini tengah juga sangat seimbang," ungkap Bruce Arena.
Dengan pernyataan tersebut, apakah Andik ataupun Greg memiliki kans besar untuk bermain di Amerika Serikat, semoga!
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih LA Galaxy tidak menampik jika pemain Indonesia kini menjadi salah satu kandidat untuk bisa memperkuat tim elit Amerika Serikat itu.
Dalam konferensi pers usai pertandingan melawan Indonesia Selection, tadi malam, Bruce Arena sempat mengeluarkan pernyataan menggembirakan.
Kemungkinan besar ia akan mencari pemain Indonesia, jika David Beckham tidak lagi memperkuat LA Galaxy. Artinya, Bruce Arena telah mempersiapkan pemain Indonesia untuk menggantikan Becks.
"If we lose Beckham, maybe we will see Indonesian player," katanya tadi malam. Pernyataan tersebut juga kembali ditayangkan di ESPN News pagi ini.
Sebelumnya, Bruce Arena memuji permainan pemain Indonesia Selection Andik Vermansyah dan Greg Nwokolo. Menurut dia, kedua pemain ini kerap merepotkan pemain belakang LA Galaxy dengan skill individunya.
"Banyak pemain bagus di tim Indonesia Selection. Pemain dengan nomor punggung 21 dan 10 sangat baik," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, permainan Indonesia Selection sangat impresif. Anak asuh Rahmad Darmawan ini diakui sangat memberikan perlawanan yang tangguh.
"Ini bukan pertandingan mudah bagi kami melawan mereka," terangnya.
Bahkan ia memuji keseimbangan Indonesia Selection dalam bermain. Penyerangan yang baik dan tajam ditopang dengan koordinasi pertahanan yang solid. "Di lini tengah juga sangat seimbang," ungkap Bruce Arena.
Dengan pernyataan tersebut, apakah Andik ataupun Greg memiliki kans besar untuk bermain di Amerika Serikat, semoga!
Beckham Mengaku Inginkan Jersey Andik Vermansyah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam laga persahabatan antara Timnas
Indonesia Selection dengan klub LA Galaxy, para pemain gabungan U-23
dengan senior berlangsung ketat. Saking ketatnya, Pertandingan yang
dihelat di Gelora Bung Karno Rabu (30/11) malam tadi membuat beberapa
pemain klub LA Galaxy sempat bermain keras.
Salah satu yang mendapatkan permainan keras adalah winger Timnas Indonesia Selection, Andik Vermansyah. Tak tanggung-tanggung, untuk menghentikan pemain berusia 20 tahun yang memiliki kecepatan ini, bintang LA Galaxy David Beckham sempat turun tangan.
Terkait pelanggaran kerasnya itu, Suami Victoria ini juga mengaku menyesal. Namun, mantan pemain Manchester United dan Real Madrid ini memuji perfoma Andik, yang saat ini bermain di Persebaya Surabaya.
"Saya memang menginginkan jersey dia, karena tampil bagus. Saya merasa tidak enak sudah men-tackling dia," aku Beckham, dalam keterangan persnya usai pertandingan.
Dalam pertandingan tersebut, LA Galaxy menang 1-0 atas Timnas Indonesia Selection. Kemenangan tersebut ditoerehkan bintang LA Galaxy lainnya, Robbie Keane pada menit ke-14 di babak pertama.
Salah satu yang mendapatkan permainan keras adalah winger Timnas Indonesia Selection, Andik Vermansyah. Tak tanggung-tanggung, untuk menghentikan pemain berusia 20 tahun yang memiliki kecepatan ini, bintang LA Galaxy David Beckham sempat turun tangan.
Terkait pelanggaran kerasnya itu, Suami Victoria ini juga mengaku menyesal. Namun, mantan pemain Manchester United dan Real Madrid ini memuji perfoma Andik, yang saat ini bermain di Persebaya Surabaya.
"Saya memang menginginkan jersey dia, karena tampil bagus. Saya merasa tidak enak sudah men-tackling dia," aku Beckham, dalam keterangan persnya usai pertandingan.
Dalam pertandingan tersebut, LA Galaxy menang 1-0 atas Timnas Indonesia Selection. Kemenangan tersebut ditoerehkan bintang LA Galaxy lainnya, Robbie Keane pada menit ke-14 di babak pertama.
Kalahkan Merdov, Chris John Incar Unifikasi Gelar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Petinju Indonesia,
Chris John, berhasil mempertahankan sabuk Super Champion kelas bulu WBA
setelah menang angka mutlak menghadapi Stanyslav ‘Stas’ Merdov asal
Ukraina di Stadion Challenge, Perth, Australia Barat, Rabu (30/11) malam
WIB. Chris John sukses melanggengkan dominasinya di kelas bulu setelah
dinyatakan menang angka 116-111, 116-111 dan 115-112.
“Seperti sudah saya perkirakan, pertarungan bakal ketat karena dia jangkauannya lebih panjang. Saya sudah lama tidak menghadapi petinju seperti dia. Tapi, saya sudah siap,” kata Chris John, ketika dihubungi wartawan dari Jakarta, Rabu (30/11).
Pukulan hook kanan Chris berhasil menjatuhkan Merdov pada ronde kedua. Merdov harus menunggu hingga hitungan kelima untuk bangkit. Kondisi Merdov yang masih limbung sempat membuat Chris John memiliki kesempatan untuk melancarkan pukulan ke arah wajah petinju Ukraina tersebut hingga ronde kedua berakhir.
Tapi, Merdov memanfaatkan postur tubuhnya yang lebih tinggi untuk melepaskan pukulan ke arah Chris John. Bahkan, pukulan petinju berusia 35 tahun ini sempat membuat pelipis mata kanan Chris mengucurkan darah pada ronde keenam.
“Setelah terjatuh, lawan tampil all-out dan nothing to lose. Ia hanya berusaha untuk membalikan kondisi karena terjatuh di ronde kedua,'' kata Chris John. ''Saya juga sudah berusaha sekuat tenaga, tapi justru pelipis saya kena.''
Chris John yang mendapatkan empat jahitan itu sempat melepaskan pukulan keras ke arah Merdov pada ronde sembilan. Pada akhir-akhir pertandingan, Merdov sempat berusaha melawan dengan melayangkan sejumlah pukulan. Tapi, juri tetap memberikan nilai tertinggi bagi Chris John.
Gelar Unifikasi Kemenangan atas Merdov ini memperpanjang rekor kemenangan Chris John menjadi 46 menang (22 KO) dan dua kali imbang. Selanjutnya, Chris John sudah siap kalau harus meladeni tantangan dari juara kelas bulu IBF, Billy Dib.
Chris mengatakan dirinya memang membidik juara unifikasi setelah berhasil mempertahankan gelar untuk ke-15 kalinya. “Saya senang kalau rencana itu dimatangkan. Billy Dib pernah jadi sparing partner saya beberapa tahun lalu,” kata dia.
Sementara, kejutan diberikan Anna Maria Megawati. Istri Chris John naik ke atas ring untuk menyanyikan Indonesia Raya. Chris John mengatakan penampilan istrinya ittu memberikan motivasi lebih untuk menjatuhkan Merdov.
“Seperti sudah saya perkirakan, pertarungan bakal ketat karena dia jangkauannya lebih panjang. Saya sudah lama tidak menghadapi petinju seperti dia. Tapi, saya sudah siap,” kata Chris John, ketika dihubungi wartawan dari Jakarta, Rabu (30/11).
Pukulan hook kanan Chris berhasil menjatuhkan Merdov pada ronde kedua. Merdov harus menunggu hingga hitungan kelima untuk bangkit. Kondisi Merdov yang masih limbung sempat membuat Chris John memiliki kesempatan untuk melancarkan pukulan ke arah wajah petinju Ukraina tersebut hingga ronde kedua berakhir.
Tapi, Merdov memanfaatkan postur tubuhnya yang lebih tinggi untuk melepaskan pukulan ke arah Chris John. Bahkan, pukulan petinju berusia 35 tahun ini sempat membuat pelipis mata kanan Chris mengucurkan darah pada ronde keenam.
“Setelah terjatuh, lawan tampil all-out dan nothing to lose. Ia hanya berusaha untuk membalikan kondisi karena terjatuh di ronde kedua,'' kata Chris John. ''Saya juga sudah berusaha sekuat tenaga, tapi justru pelipis saya kena.''
Chris John yang mendapatkan empat jahitan itu sempat melepaskan pukulan keras ke arah Merdov pada ronde sembilan. Pada akhir-akhir pertandingan, Merdov sempat berusaha melawan dengan melayangkan sejumlah pukulan. Tapi, juri tetap memberikan nilai tertinggi bagi Chris John.
Gelar Unifikasi Kemenangan atas Merdov ini memperpanjang rekor kemenangan Chris John menjadi 46 menang (22 KO) dan dua kali imbang. Selanjutnya, Chris John sudah siap kalau harus meladeni tantangan dari juara kelas bulu IBF, Billy Dib.
Chris mengatakan dirinya memang membidik juara unifikasi setelah berhasil mempertahankan gelar untuk ke-15 kalinya. “Saya senang kalau rencana itu dimatangkan. Billy Dib pernah jadi sparing partner saya beberapa tahun lalu,” kata dia.
Sementara, kejutan diberikan Anna Maria Megawati. Istri Chris John naik ke atas ring untuk menyanyikan Indonesia Raya. Chris John mengatakan penampilan istrinya ittu memberikan motivasi lebih untuk menjatuhkan Merdov.
Langganan:
Postingan (Atom)